Selamat Datang :)

....
Follow Me
Anda pernah minum teh manis? Suka menikmatinya? Atau anda justru belum tahu tentang teh manis? kalau belum tahu saya sarankan baca dulu di http://id.wikipedia.org/wiki/Teh_manis hehehe.

Tahu mengapa teh manis itu bisa terasa nikmat? Apakah karena tehnya yang harum, tehnya dari jepang, diambil dari daun paling pucuk, atau airnya dari air mineral merek terkenal, atau gulanya dari produsen merek terkenal pula?

Kebanyakan dari kita akan menjawab tehnya. Namun, apakah teh yang harum itu bisa dinikmati tanpa air dan gula? Teh dan air sajapun tanpa gula akan terasa pahit dan sepet. Lalu kemudian kita berkata gulanya lah yang bikin nikmat. Padahal jika kita meminum air gula saja terasa aneh di lidah, manisnya tidak senikmat teh manis.

Lalu apa yang membuat teh manis itu terasa nikmat? Tentu semua komposisi didalamnya berkontribusi untuk membuat rasa nikmat dengan takaran yang pas. Sehingga siapapun yang mengkonsumsinya akan merasakan kenikmatan. Dan kualitas dari masing-masing komposisi tersebut juga menguatkan kenikmatannya. Begitu juga dengan "tim" atau dalam bahasa Inggris "TEAM".

Tim adalah kelompok atau grup yang tergabung dalam satu wadah untuk menghasilkan suatu tujuan yang lebih tinggi dalam kualitas dan kuantitasnya. Dalam istilah Inggris "TEAM" disebutkan sebagai "Together Everyone Achieve More" yang berarti "kebersamaan semua orang untuk mencapai lebih banyak". Tim ini bisa sebuah perusahaan, organisasi, divisi dalam perusahaan, atau departement dalam oraganisasi, bahkan keluarga juga bisa disebut tim.

Komposisi tim sama persis seperti teh manis. Dan gelas atau wadahnya adalah perusahaan atau organisasi itu sendiri. Dalam tim juga ada yang berperan sebagai teh, air , dan gula. Dalam teh manis, kualitas dan takaran teh gula dan air sangat mempengaruhi kenikmatan. Namun sebagus apapun kualitas dan se-pas apapun takaran ketiganya tidak akan larut menyatu membentuk kenikmatan tanpa kehadiran sendok yang bertugas mengaduk seisi gelas. Begitulah gambaran sebuah tim.

Lalu siapa saja yang berperan sebagai teh, air , gula, dan sendok dalam sebuah tim? Dan apa hubungan dan persamaannya dengan kesemua komposisi tersebut?
Gambar diambil dari http://wikipedia.org

Bersambung di tulisan saya selanjutnya. saya mau istirahat dulu sudah ngantuk :D
Pernahkah anda merasa kehidupan anda sangat menderita? katakanlah miskin. Atau mungkin saat ini? Perasaan seakan-akan tidak punya apa-apa pasti setiap orang pernah merasakannya. Perasaan itu datang kepada siapapun. Tak peduli apakah orang itu kaya, biasa saja, atau orang yang tidak ‘terlihat’ miskin. Aku pun pernah.

Biasanya perasaan ini datang saat kita menginginkan sesuatu namun kita gagal meraihnya karena keterbatasan-keterbatasan yang ada pada kita. Kemudian kita membesar-besarkan masalah dalam otak dan bukan mebesarkan hati. Dan kita memvonis diri kita sendiri sebagai orang yang miskin.

Masalah ekonomi sering kali menjadi hantu paling menyeramkan dalam kehidupan manusia. Sering kita melihat berita-berita di surat kabar atau media elektronik tentang orang yang frustasi karena masalah uang. Ada juga sih berita orang galau karena cintanya ditolak, lalu dia bunuh diri. Tapi dari hasil pengamatan saya media elektronik masih lebih banyak memberitakan tentang orang-orang yang frustasi karena masalah ekonomi. Kecuali di facebook memang lebih banyak orang yang galau soal cinta. Mungkin ada yang sambil senyum-senyum baca tulisan ini karena dia salah satu pelakunya.

Kita harus menyadari apa yang kita dapat sesungguhnya itu sudah disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan kita untuk mengelolanya. Dengan seperti itu insyaALLAH hal-hal yang saya sebut di pragraf diatas tidak terjadi pada kita. Toh semua orang sadar kebahagiaan tidak mutlak diperoleh dari kekayaan. Banyak juga kok yang mengatakan “banyak harta tidak selamanya membuat kita bahagia”. Kalau boleh aku katakan, kita hanya perlu untuk mensyukuri apa yang kita miliki agar kita benar-benar merasa kaya.

Bedakan antara bersyukur dan meratapi nasib. Aku tidak mengatakan kita jadi miskin saja atau kita tidak perlu jadi orang kaya, tidak. Aku juga tidak mengatakan kita cukup pasrah saja lalu tidak berbuat apa-apa, bukan itu. Itu bukan bersyukur tapi meratapi nasib, dan itu tidak boleh. Syukur yang dimaksud adalah kita menikmati pencapaian kita dengan kaki yang tetap melangkah maju.

Hal yang paling mudah yang dapat kita lakukan agar kita bisa bersyukur adalah melihat orang yang kemampuannya dibawah kita. Atau kita melihat hal-hal yang kita lebih unggul dari orang lain. Beberapa tulisan mengatakan bahwa Zinedine Zidan pernah berkata “Aku pernah menangis karena aku tidak punya sepatu untuk bermain sepak bola dengan teman-temanku. Tapi suatu hari aku melihat seseorang tanpa kaki, dan aku tersadar betapa kayanya diriku”.

Waktu kecil dulu aku masih ingat ketika aku mendengar penjual eskrim keliling aku bilang sama ibuku: "Aku pengen beli eskrim". Ibuku selalu mencari alasan agar aku tidak jadi membelinya, "wah eskrimnya sudah jauh" katanya, dan segala macam alasan lainnya. Dan itu terjadi tidak hanya sekali. Apalagi untuk beli eskrim seharga 1000-2000 rupiah, uang saku sekolah saja aku cuma bawa 1 koin 100 rupiah disaat teman-teman yang lain sudah saku dengan uang 500-2000 rupiah.

Aku pernah iri dengan teman-temanku yang dengan mudahnya mengejar prestasi mengasah bakatnya karena punya dukungan biaya. Ada juga yang punya dukungan modal dari orang tuanya untuk belajar berwirausaha. Sedangkan aku terlahir dan besar dari keluarga miskin di lingkunganku. Namun Alhamdulillah itulah yang membuat aku lebih gigih dari mereka.

Beberapa waktu lalu rasa iri itu muncul lagi, lalu ALLAH mempertemukan aku dengan anak penderita Talasemia (kelainan darah). Anak tersebut bergerak pelan ketika melakukan apapun, rentan mimisan, dan sering pusing. Pernah aku bertanya kegiatan saat sekolah di SMP seperti apa (sekarang dia sudah SMA). Katanya dia yang paling terasingkan adalah ketika pelajaran olahraga. Ketika yang lain bermain di lapangan dia hanya bisa lihat, atau diberikan tugas lain oleh guru untuk mengisi essai tentang kesehatan. Saat itu aku sadar, aku kaya, aku lebih kaya darinya. Aku bisa berlari sekencang yang aku mampu, dan tentu aku bisa lebih cepat darinya. Aku bisa mengendarai motor. Dan aku bisa begadang semalaman tanpa khawatir mimisan.

Selain berkaca pada orang lain meningkatkan syukur kita juga dapat dilakukan dengan flash back melihat masa lalu kita. Yang dulunya tidak punya apa-apa sekarang sudah bisa beli motor, punya komputer sendiri dan berbagai macam barang dapat kita beli. Atau yang dulunya kita makan hanya dengan lauk garam sekarang sudah mampu beli ikan asin. Dulu hanya bisa sedekah sepuluh ribu bulan sekarang bisa zakat dan sedekah lebih banyak. Jangan salah flash back dengan meratapi kegagalan demi kegagalan yang justru membuat kita enggan bangkit. Tapi lihatlah keadaan kita yang sekarang lebih baik dari sebelumnya. Dengan begitu kita pun akan mendapatkan kenikmatan dan kebahagiaan dari apa yang kita miliki.

Malam
Terima kasih atas pelukanmu
Biarkan aku terlelap dalam dekapanmu

Gelap
Terima kasih atas kesetiaanmu
Bersama malam meluluhkan lelahku

Dingin
Terima kasih telah menyelimutiku
Sepanjang lamunan mimpi indahku

Sunyi
Tak usah kau pergi dariku
Temani aku dalam tidurku


@ El Munaimiy
Cinta, hmm,,, lagi-lagi soal cinta. Aku bingung mau memulai tulisan ini dari mana, apalagi ngomong soal cinta. Maklum lah, karena aku belum cukup pantas dikatakan orang yang berhasil dalam urusan yang satu ini, katakanlah gak punya cinta. Kurang jelas??? Jomblo dah. Gimana Puas???... Iya bener jomblo alias JOdoh Masih semBunyi LOh hehe.... Cukup gitu aja dah mukodimahnya, kita bahas yang lebih serius aja.

Cinta memang tak pernah habis untuk dibahas. Hampir setiap hari hal-hal yang berhubungan dengan cinta selalu menjadi “Hot Topic” yang dibicarakan banyak orang.  Baik yang sudah kakek nenek, sampai yang masih muda-muda. Juga dalam lagu, setiap pencipta lagu bergenre apapun pasti ada beberapa lagunya yang berbicara tentang cinta. Iwan fals yang dikenal sebagai seorang penyampai kritikan dari lagu-lagunya juga menciptakan lagu tentang cinta begitu juga ebiet G Ade. Grup Band yang tampil dengan tato disekujur tubuhnya juga tak canggung membuat lagu tentang cinta. Bahkan pencipta lagu religi seperti Opick tak ketinggalan menciptakan lagu-lagu cinta.

picture by : http://www.mateo-art.com
Disini saya ingin mencoba menuliskan apa yang saya tangkap tentang pengaruh cinta terhadap pengidapnya. Akibat terbesar yang dialami oleh orang yang terjangkit cinta adalah buta. Betul kan? Seperti yang sering kita dengar “cinta itu buta”, dan kata-kata itu sangat betul. Tidak perlu saya jelaskan, semua orang sudah paham maksud dari kata buta disini.

Bagaimana tidak dikatakan buta. Setiap orang yang sedang dilanda cinta selalu punya alasan agar selalu bisa bersama dengan pujaannya. Ada beberapa ciri-ciri yang dapat kita kenali dari orang yang sedang dimabuk cinta. Pertama, Tidak peduli berapa jauh atau berapa lama dia terpisah dengan yang dicintainya, dia tetap menjaga dalam hatinya untuk tetap percaya, kemudian ada usaha agar bisa bertemu dengan cintanya. Kedua, Orang yang sedang mencinta juga pasti rela berkorban untuk mendapatkan cintanya. Jika ada yang mengatakan cinta tapi dia tidak mau berkorban maka cintanya dipertanyakan. Dan cinta itu soal memberi bukan menerima. Ketiga, dia pasti menaruh perhatian lebih dibandingkan dengan lainnya yang tidak dicintainya. Berusaha menjaganya, merawatnya, agar cintanya tak mudah lepas dari pelukannya. Dan ketiga ciri itu pasti. Sementara itu ciri-ciri yang saya ketahui, jika ada yang lain bisa ditambahkan sendiri. Dan ciri-ciri tersebut berlaku pada kecintaan terhadap apapun.
.

Kalo ada yang mengatakan “Pekerjaan yang paling sia-sia didunia ini adalah menasehati, 1. Orang yang sedang jatuh cinta, 2. Pendukung capres” (baca yang pertama saja ya :D) itu betul sekali. Sama seperti yang Mario Teguh katakan: “when love no body is smart”. Karena itu sangat pas dengan ketiga ciri-ciri diatas. Mau orang lain bilang jelek, bodoh, atau tidak pantas, baginya yang dicintainya itu tetap baik. Betul kan?

Kata temen saya, orang yang sedang pacaran ketika dia mencintai pacarnya dia mau berbuat apapun untuk menyenangkan hati pacarnya. Walaupun tanggal tua dan belum gajian kalau pacarnya ulang tahun dia berani ngutang untuk beliin kado pacaranya.  Bener tidak? Itu kata temen saya loh :D. Atau pembaca disini ada yang dicintai seseorang tapi dia tidak pernah berkorban untuk anda, atau kalau anda menjalani hubungan jarak jauh (LDR katanya anak jaman sekarang) dia tidak meluangkan waktu untuk sekedar menanyakan kabar anda? Kalau ada, berarti anda adalah salah satu dari beribu korban Pemberi harapan palsu :D hehehe...

Contoh cinta berikutnya, adalah kita ummat islam. Kita walaupun tidak pernah bertemu dengan nabi Muhammad SAW, kita selalu bersholawat setiap hari kepadanya, menjunjung tinggi namanya, dan berusaha taat mengikuti sunnahnya agar kita dapat bertemu dengan nabi Muhammad SAW kelak di Surga. Kalau tidak mau mengikuti sunnahnya atau bahkan baca sholawat saja tidak pernah apa bisa dikatakan cinta? :)

Kemudian cinta kepada Al Quran. Apakah kita dikatakan cinta jika membacanya saja tidak pernah. Atau ada yang hanya di bulan Ramadhan saja membukanya? jawab sendiri-sendiri ya :D. Lalu bagaimana kita belajar memahami isinya dan mengamalkannya? Terus kapan kita bisa menyampaikannya kepada orang lain?

Begitu juga kepada ALLAH SWT. Cinta kepada Allah adalah taat kepada perintah dan hukum hukum Allah yang semua hukumNYA untuk kebaikan manusia. Dan cinta kepada ALLAH ini menjadi sandaran cinta kita terhadap lainnya. Artinya ketika kita mencintai yang lain itu betul karena Allah. Mencintai dan mengikuti nabi Muhammad karena kecintaan (kepatuhan) kita kepada Allah. Mencintai (berbakti kepada) orang tua karena kecintaan kita kepada ALLAH. Mencintai keluarga karena ketaatan kita kepada ALLAH. Menghormati tetangga karena perintah ALLAH. Bekerja mencari rezeki karena ALLAH. Berbuat sesuatu yang bermanfaat kepada orang lain karena ALLAH.

Jadilah kita cinta mati kepada ALLAH, sampai kita dibutakan oleh cinta kepada ALLAH. Sehingga jika itu terjadi, maka otomatis kita akan mengikuti sunnah Rosul, berbakti kepada orang tua, menyayangi keluarga, menghormati tetangga, bekerja mencari rizki yang halal dengan cara yang halal, selalu berusaha bermanfaat bagi orang lain, dan kita takut berbuat maksiat. Yang semuanya itu dilakukan karena mengharap ridho ALLAH.

Bismillahirrahmanirrahiim...

Sebelum berbicara apa itu role model dan pentingnya sebuah role model, mari kita simak terlebih dahulu percakapan berikut ini.

Seorang ibu menyuruh anaknya yang sedang nonton televisi agar mematikan televisinya karena adzan maghrib sudah terdengar dari Masjid-masjid dan surau-surau yang ada didesa tempat ibu itu tinggal.
Ibu : "Nak matikan tivi-nya, dah maghrib" Kata Ibu itu.
Anak : "Lah mama, mainan laptop terus." dengan polos anak TK itu membela diri.
Ibu : "Mama sebentar lagi selesai, itu tivi-nya dimatiin dulu! mama masih mau menghapus ini sebentar".
Anak : "Mmoh!" (bahasa jawa yang berarti "tidak mau") "Punya mama dulu dimatiin".

Lalu setelah itu, kira-kira apa yang dilakukan anak tersebut? Iya, betul sekali, anak itu tetap melanjutkan nonton televisi hingga Ibunya terlebih dahulu menutup laptopnya dan segera menunaikan sholat maghrib.

Dari contoh diatas, mungkin pembaca sudah mengerti apa itu role model, dan kenapa saya mengambil judul tulisan ini "Role model itu penting". Role model adalah panutan, yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia sama artinya dengan teladan yaitu "Sesuatu yang patut ditiru atau baik untuk di contoh (tentang kelakukan, perbuatan, sifat, dan sebagainya)". Sedangkan Wikipedia menjelaskan role model sebagai "person who serve as an example, whose behaviour is emulated by others" yang artinya "Orang yang berfungsi sebagai contoh, yang perilakunya ditiru orang lain". Jadi, kalau saya boleh gabungkan dua makna diatas menjadi, “Orang yang mempunyai kelakuan, perbuatan, sifat dan sebagainya yang patut ditiru atau baik, dan orang tersebut dijadikan contoh oleh orang lain”.

Apakah role model berbeda dengan public figureRole model (Teladan) lebih lekat artinya dengan orang yang berperan sebagai pemberi contoh mengenai apa yang disampaikannya kepada orang lain. Beberapa contoh role model seperti orang tua terhadap anak, direktur perusahaan terhadap karyawan, manager terhadap staff-nya, organisator terhadap angota organisasinya, ataupun yang lainnya. Dalam hal ini, semua orang bisa menjadi role model bagi orang lain. Sedangkan Public Figure adalah orang yang dikenal masyarakat umum sebagai orang yang berpengaruh di mata masyarakat seperti Nabi, Presiden, selebritis, Budayawan, Kiyai dan lain-lain. Dan tentu saja, tidak semua orang bisa menjadi public figure.

children learn by seeing not by lecture
"Anak belajar dengan melihat bukan dengan ceramah"
(Sumber gambar: http://dakwatuna.com)
Kembali ke role model, Dari pengertian tersebut jelas mengapa anak tadi tidak mau mematikan televisinya. Anda sudah tentu paham bahwa anak tersebut telah mengambil ibunya sebagai "role model". Anak akan mudah mengikuti kata-kata orang tua jika ada contoh dari orang tuanya, juga adik dari kakaknya. Begitu pula di perusahaan, sekolah, oraganisasi, institusi, dan di lingkungan lainnya. Jika seorang manager berkata kepada staff-nya tentang langkah yang harus dilakukan untuk mencapai target-target tertentu, namun sang Manager tidak pernah sedikitpun melakukan langkah tersebut. maka otomatis staff akan berkata "wong dia saja tidak pernah melakukan" walaupun secara tidak langsung mengungkapkannya.

Nabi Muhammad SAW selalu memberikan contoh dengan sangat istiqomah kepada ummat Islam dalam menjalankan ibadah, padahal beliau sudah dijamin masuk surga. Jika seandainya tidak ada contoh dari Nabi Muhammad SAW mungkin saja ada orang Islam sholat hanya dengan sujud atau rukuk saja. Sampai Beliau bersabda tentang sholat yang artinya: "Sholatlah sebagaimana aku sholat".

Dalam Al Qur'an sendiri sangat dianjurkan agar memberikan contoh menjadi teladan bagi orang lain. Bahkan jika ada orang beriman berkata (menyuruh) kebaikan tanpa ia sendiri pernah melakukannya, maka disisi ALLAH itu sangat dibenci. QS.2:44, QS.61:2-3.

Tentulah perilaku teladan itu tidak hanya dihadirkan satu dua kali terhadap orang yang meneladaninya. Butuh proses dan waktu yang tidak sedikit agar keteladanan tersebut dapat diterima dan benar-benar dijalani oleh penerima. Pemberi teladan juga harus melihat apakah penerima itu sesuai dengan contoh yang ia berikan, dan apakah contoh itu dapat dilakukan oleh penerima pesan. Karenanya, kita tidak boleh terburu-buru menyalahkan orang lain yang ada dibawah pengaruh kita. Bisa saja contoh yang kita berikan salah namun dianggap benar dan dijalankan oleh penerima contoh.

Di sekolah-sekolah, kebanyakan siswa tidak mampu mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh gurunya sebelum guru tersebut memberikan contoh penyelesaiannya. Apalagi pelajaran-pelajaran eksakta seperti matematika, fisika, kimia, dan lain-lain. Maka dari itu, dalam buku seperti matematika, fisika, kimia, selalu ada contoh soal di setiap babnya. Dengan seperti itu diharapkan agar siswa dapat mengerjakan soal-soal selanjutnya dengan mudah. Namun juga akan kesulitan jika siswa-siswa yang passion-nya adalah pelajaran yang mengutamakan keterampilan, diharuskan menyelesaikan soal-soal yang mengutamakan kepahaman terhadap rumus-rumus matematika. Diberikan seribu contoh sekalipun belum tentu bisa kecuali sedikit sekali. Walaupun pelajaran-pelajaran tersebut tidak ada hubungannya dengan role model, tapi itu cukup mampu menjelaskan bahwa contoh itu penting.