Barusan aku lihat ukhti Rifka menulis tentang ta'aruf di group Facebooknya. Dari beberapa tulisannya tentang perbedaan ta'aruf dan pacaran ada yang berbunyi:

- taaruf : minimal calon lelaki, calonperempuan, serta seorangpendamping (bertiga). maksimaltidak terbatas (disesuaikan adabtamu).

- pacaran : calon lelaki dan calonperempuan saja (berdua). klorame-rame bukan pacaran, tapirombongan.

Tapi dari pengalaman teman-teman saya yang sering bilang ta'arufan aja, sebagian dari mereka ternyata tak ada bedanya mana Ta'aruf mana Pacaran. Apa mungkin aku yang belum mengerti tentang keduanya.  Kata mereka ta'aruf dengan pacaran itu hanya berjarak setipis 1 helai rambut. Ooo kalo begitu berarti bisa jadi mataku yang sudah rabun dan tak bisa melihat perbedaan pacaran dan ta'arufan ala mereka.
jika itu memang betul, maka bagi teman-teman ganti aja bahasanya ya, biar 'lebih syari'ah' pakek kata ta'aruf jangan pacaran walaupun sebenarnya teman-teman sedang mempraktekkan pacaran.

Menurut pengamatan saya kata ta'arufan makin familiar itu setelah pacaran banyak ditentang kaum muslim fundamentalis (muslim garis keras 'bukan garis kasar'). Sebelum itu hanya muncul pacaran dan pacaran islami. Pacaran islami itu sendiri mulai ditentang karena dalam islam tidak ada pacaran yang ada hanyalah Ta'aruf. oleh karenanya orang-orang yang ingin memudahkan bermaksiat mungkin termasuk salah satu diantaranya saya atau anda yang terpengaruh, merubah bahasanya dengan ta'aruf namun dengan praktek pacaran.

Jadi, Menurut hemat saya, jika kita tidak ingin termasuk dalam PACARAN YANG BERBULU TA'ARUF mending jauhi aja ta'arufan ala akhi ukhti modern ini. Jika ta'arufannya ala RosuluLLAH silahkan, tapi yang seperti apa ta'aruf ala Beliau? Hanya ALLAH yang maha mengetahui, dan kita sebagai ummatnya dituntut untuk selalu belajar meneladani beliau...