BismiLLAHir Rahmanir Rahim, Hamdan Wa Syukron LiLLAH, Wassholatu Wassalamu ’Alaa Muhammadan RosuliLLAH, Was Salamu ‘Alaina Wa’ala ‘IbaadiLLAHis Shoolihin… For me & us
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati” (Qs. AL-Imran:185)
Dan semua orang sudah tahu apa itu mati, dan juga sudah tahu kalau semua makhluk akan mati, tapi kebanyakan orang tidak sadar bahwa belum ada persiapan untuk menghadapi mati. Semuanya seakan tak siap jika harus mati terlalu cepat, dengan alasan masih terlalu banyak dosa dan tak sempat bertobat mengumpulkan bekal untuk akhirat. Kenapa? Apakah yang dilakukan hanya untuk dunia? Rosulullah menganjurkan ummatnya agar beramal untuk akhiratnya tanpa harus meniggalkan dunianya dalam sabdaNya:
yang artinya : “Beramallah untuk duniamu seakan kamu akan hidup selamanya dan beramallah untuk akhiratmu seakan kamu akan mati besok”.
Rosulullah mengajarkan kita agar berimbang antara akhirat dan dunia. Jangan dunia saja jangan akhirat saja, namun orientasinya tetap untuk kehidupan kekal diakhirat nanti.
Jika hanya beramal untuk dunia saja, maka kita sudah tahu bahwa bahwa kita akan mati dan segala amal perbuatan didunia akan diminta pertanggung jawabannya kelak diakhirat, maka bekal apa yang akan kita bawa kalau selama hidup diduia tidak punya amal untuk akhiratnya?
Jika hanya beramal untuk akhirat saja, itu sudah jelas tidak mungkin bisa kita lakukan. Bagaimana kita beribadah dan mendakwahkan agama ALLAH jika kita tidak memenuhi kebutuhan jasmani kita?
Akan tetapi kebanyakan orang sekarang ini seakan lupa akan kematian, yang menjadi masa transformasi antara hidup di dunia dengan hidup selanjutnya di akhirat nanti. Ingatlah waaktu kematian seseorang tidak ada yang tahu kecuali Sang KHOLIQ.
Marilah kita renungkan:
Bagaimana seandainya beberapa hari, jam, menit, mungkin bahkan detik-detik ini kita mendekati kematian dan kita masih mengatakan belum siap karena belum sempat beramal sholeh dan belum bertaubat?
Apa yang akan kita sampaikan kepada ALLAH kelak, tidak malukah kita sekian lama kita diberi tenggang waktu untuk beramal, untuk merenung, dan untuk berfikir?
Tidak malukah kita yang mengaku sebagai orang yang beriman kepadaNYA mengaku ummat Muhammad tapi lalaikan perintahNYA dan rosulNYA?
Pantaskah kita disurgaNYA?
Baca juga kisah-kisah mereka disini
No comments:
Post a Comment