BismiLLAHir Rahmanir Rahim, Hamdan Wa Syukron LiLLAH, Wassholatu Wassalamu ’Alaa Muhammadan RosuliLLAH, Was Salamu ‘Alaina Wa’ala ‘IbaadiLLAHis Shoolihin… Untukku & kita semua
Setelah berabad-abad kaum imperialisme mencengkaramkan kukunya di berbagai negara, muncullah kesadaran lewat berbagai gerakan kemerdekaan di negara-negara terjajah untuk memerangi para imperialis tersebut.
Setelah timbulnya perlawanan yang menelan korban tidak sedikit di pihak imperialis, baik secara material maupun non material, para imperialis-kolonialis tersadarkan bahwa pengerahan unsur militer sudah tidak sesuai lagi. Sebab ia akan membangkitkan semangat dan perlawanan, yang tentunya bersebrangan dengan niat para imperialis yang hendak mengeksploitasi kekayaan negara-negara jajahannya bagi pembangunan negaranya.
Karena itu, sebelum mereka keluar dari negara-negara jajahannya, mereka berfikir untuk mendapatkan metode lain, selain kolonialisasi lewat pengerahan militer. Akhimya mereka berhasil menentukan alternatif lain, berupa ghazwuts tsaqafi (perang budaya dan pemikiran). Yaitu dengan menjadikan kita anak muda, adik-adik kita dan putra-putri kita agar mengikuti pengaruh, tradisi, kebiasaan dan nilai-nilai kehidupan mereka. Mereka terus menerus menyisipkan penyakit Al-Wahn (cinta dunia dan takut mati) yang terkemas dalam Fun, Food, & Fashion (kesenangan dunia, & Penampilan) kepada pemuda-pemudi kita terutama. Dengan demikian, mereka akan menjadi abdi tangan kanan bagi imperialisme baru yang tak perlu lagi membutuhkan kekuatan militer meski hanya satu orang. Dan inilah yang gencar dilakukan hingga sekarang.
Adapun di antara perhatian dan sasaran utama mereka dalam ghazwuts tsaqafi ini adalah wanita. Mereka menginginkan agar para wanita muslimah menjadi seperti keadaan wanita-wanita mereka. Bebas berteman dan bergaul dengan laki-laki, mau membuka aurat, berenang dalam satu kolam bersama laki-laki, menafikan kodrat wanita, memperiuangkan emansipasi wanita-pria dalam segala hal, sehingga menganjurkan wanita berkompetisi dengan laki-laki dalam semua lapangan kehidupan dan sebagainya.
Untuk mencapai tujuan itu, mereka menerbitkan ratusan buku, majalah dan koran, memperalat para bintang film dan seniman, memboyong pertunjukan teater, pemutaran film, dan sinetron, beasiswa pendidikan, berbagai klub, organisasi dan sarana-sarana lain yang semuanya ditumpahkan agar sasaran utama mereka berhasil. Yakni memperbudak negara kita tanpa menggunakan kekuatan militer, tapi melalui berbagai macam kerusuhan dan kerusakan, penghancuran nilai-nilai dan tradisi yang bersumber dari agama kita yang lurus.
Apa yang kita saksikan dari berbagai bentuk kemungkaran wanita seperti tabarruj, bepergian tanpa mahram, juga antara laki-laki dan perempuan seperti khalwat, ikhtilath, perayaan tanggal 14 Februari, dan sebagainya adalah hasil ghazwuts tsaqafi, yang dilancarkan sejak runtuhnya khilafah Islamiyah hingga sekarang.
Ingat peristiwa tanggal 1 April pada saudara kita dispanyol yang para kuffar laknatuLLAH menggenangnya dengan Fool days[1] atau bahasa kita April Mop (mungkin ditelinga kita asing tidak seperti perayaan 14 Februari), pada peristiwa mereka membantai kaum muslimin yang sebelumnya sudah digencarkan ghazwuts tsaqafi, dan sekarang kita tahu penduduk spanyol bukan Mayoritas Muslim lagi. Apakah ini akan kita biarkan terjadi di Negara kita yang dikatakan mayoritas Muslim yang punya nilai-nilai budi pekerti yang luhur, yang para kuffar mengatakn nilai-nilai Islam penuh kejahatan? Apakah kita akan biarkan itu terjadi??? Na’udzubiLLAHI min dzalik.
Rosulullah pernah bersabda tentang suatu peristiwa yang akan terjadi pada saat nanti ketika ummat terjangkit penyakit Al Wahn dalam sabda beliau:
“Hampir-hampir umat-umat lain mengerumuni[2] kalian dari segenap penjuru sebagaimana (mereka mengerumuni) hidangan diatas sebuah piring besar. Kami bertanya: “Wahai Rasulullah! Apakah karena jumlah kita sedikit pada saat itu?”. Nabi menjawab, “Bahkan pada saat itu jumlah kalian sangat banyak, tetapi kalian seperti buih air bah (dilautan). Akan dicabut rasa segan dan hormat dari musuh-musuh kalian, dan akan dijadikan pada hati kalian penyakit AlWahn. Mereka bertanya, “Apakah AlWahn itu?”. Nabi menjawab, “Cinta Hidup (Dunia) dan Takut Mati” (HR Ahmad dan Abu Dawud dari tsauban dan telah dishahihkan oleh AlBani)
Oleh sebab itu, merupakan tanggung jawab para ahli pembela kebaikan untuk menghentikan penggerogotan nilai-nilai dan tradisi kita. sehingga kita kembali lagi kepada kemurnian ajaran Islam, meninggalkan kehinaan dan tidak mengekor kepada kehendak orang-orang kafir.
Catatan kaki:
1. Hari boleh melanggar yang dibuat kaum imperialis
2. Mengerumuni dalam arti memerangi
Sebagian diambil dari: Ulasan Syaikh Abdul Hamid Al Bilaly di:
Website “Yayasan Al-Sofwa”
Jl. Raya Lenteng Agung Barat, No.35 Jagakarsa,Jakarta - Selatan (12610)
Telpon: (021)-788363-27 , Fax:(021)-788363-26
www.alsofwah.or.id ; E-mail: info@alsofwah.or.id
Jl. Raya Lenteng Agung Barat, No.35 Jagakarsa,
Telpon: (021)-788363-27 , Fax:(021)-788363-26
www.alsofwah.or.id ; E-mail: info@alsofwah.or.id
No comments:
Post a Comment