BismiLLAHir Rahmanir Rahim, Hamdan Wa Syukron LiLLAH, Wassholatu Wassalamu ’Alaa Muhammadan RosuliLLAH, Was Salamu ‘Alaina Wa’ala ‘IbaadiLLAHis Shoolihin… Untukku dan kita semua
Ummat islam adalah ummat mayoritas baik di negeri tanah air kita maupun di belahan dunia lainnya. Timbul rasa bangga ketika mendengar kenyataan sebagai ummat yang kuantitas pengikutnya terbanyak. Akan tetapi jika kita melihat pada kenyataan kualitas bukan kuantitas ummat Islam, sedikit ummat islam yang bisa membaca kitabnya sendiri. Apalagi membacanya kadang menyentuhnya saja tidak pernah bahkan tak pernah terlintas didepan mata kita (tak pernah melihatnya). Ada yang bisa membacanya namun sedikit yang mampu membacanya sesuai tajwid. Dan lagi ada yang mampu membacanya tapi sedikit yang dapat memahami isinya. Sudah tahu kalau dirinya tidak paham perintah dalam Al-Qur’an yang dia baca, kenapa masih saja dia berdiam diri tidak mencari tahu, tidak bertanya kepada orang yang lebih tahu, atau tidak ikut kajian Al-Qur’an agar dia paham. Sudah paham isi yang dibacanya? ada yang sudah paham isi Al-Qur’an tapi tak sanggup mengamalkannya, lebih sedikit yang mengamalkan dari pada yang mengabaikannya. Diantara orang yang sanggup mengamalkan isi Al-Qur’an sangat sedikit yang mau menyampaikannya pada saudaranya (ummat islam), apalagi pada tetangganya (ummat lain). Seakan mereka hidup sendiri, ingin masuk surga sendiri, tak peduli dan tidak merasa kasihan melihat saudaranya berbuat maksiat dan tidak mengerti Al-Qur’an, tak peduli dan tidak punya niat meluruskan tetangganya yang kufur kepada ALLAH. Bukankah tugas setiap muslim kepada muslim lainnya adalah saling mengingatkan dan menyampaikan perintah ALLAH. Selayaknya orang yang paham Al-Qur’an dan diamalkan untuk dirinya sendiri dan tidak disampaikan kepada saudaranya, termasuk orang yang tidak mengamalkannya. Karena ALLAH memerintahkan kepada kita agar saling mengingatkan dan menyampaikannya dalam firmannya:
- Demi masa
- Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian
- Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. QS(103) Al ’Ashr:1-3
Dan juga
“Oleh sebab itu berikanlah peringatan karena peringatan itu bermanfaat,”. QS.87.Al A’laa:9
Nuh menjawab: "Hai kaumku, tak ada padaku kesesatan sedikitpun tetapi aku adalah utusan dari Tuhan semesta alam."(61) "Aku sampaikan kepadamu amanat-amanat Tuhanku dan aku memberi nasehat kepadamu. dan aku mengetahui dari Allah apa yang tidak kamu ketahui"(62) QS.Al A’raaf:61-62
“Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.” QS.At Taubah:122
Sampai jin pun juga menyampaikan pada golongannya
“Dan (ingatlah) ketika Kami hadapkan serombongan jin kepadamu yang mendengarkan Al Quran, maka tatkala mereka menghadiri pembacaan (nya) lalu mereka berkata: "Diamlah kamu (untuk mendengarkannya)." Ketika pembacaan telah selesai mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan” QS.Al Ahqaaf:29
“Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al Kitab (Kitab Yang ALLAH turunkan kepada manusia), mereka itu dila'nati Allah dan dila'nati (pula) oleh semua (mahluk) yang dapat mela'nati”. QS(2)Al Baqoroh:159
Bagaimana dengan kita???
Kita ingin menyampaikan agar tidak dilaknat ALLAH?
Kita sedikit mempunyai kemampuan untuk itu,
Untuk mengamalkan sendiri saja sulit.
Dan lagi kita tidak paham dengan Al-Qur’an yang kita baca
Terlebih lagi kita tidak bisa membacanya.
Apalagi kita tidak punya keinginan membacanya.
NaudzubiLLAH… ALLAHumma nawwir qulubanaa binuri hidayatiKA wa binuri rahmatiKA kama nawwaTAs samaawaati wal ard…
No comments:
Post a Comment